Pembelian Emas di Malang sampai Harus Inden, Tak Bisa Pakai Jastip

Kompas.com - 16/04/2025, 14:40 WIB
Suci Rahayu,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Pramuniaga menunjukkan emas Antam yang dijual di Mall Modern Town Square, Kota Tangerang, Banten, Minggu (13/4/2025).  ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/app/nym.ANTARA FOTO/Putra M. Akbar Pramuniaga menunjukkan emas Antam yang dijual di Mall Modern Town Square, Kota Tangerang, Banten, Minggu (13/4/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/app/nym.

MALANG, KOMPAS.com - Di tengah naik-turunnya harga emas yang tidak pernah kehilangan daya tariknya, toko emas Bulan Purnama yang terletak di Pasar Besar Malang tetap menjadi salah satu tujuan favorit para pemburu logam mulia.

Di balik etalase emas yang berkilauan, ada cerita dari para penjaga toko yang sabar melayani satu demi satu calon pembeli.

Salah satunya, Argo, perwakilan toko.

Menurutnya, pembelian emas logam mulia, khususnya merek Antam, saat ini tidak bisa dilakukan secara langsung tanpa pemesanan, dengan harga mengikuti ritme pasar yang dinamis.

“Dikhususkan untuk inden dengan wajib DP 50 persen. Estimasi barang datang 1 bulan dan akan diberikan sesuai dengan antrean. Tapi jika ready dua minggu, akan segera dihubungi dan pelunasan di toko,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (16/4/2025) siang.

Baca juga: Harga Emas Melejit, Pembelian Meningkat Pesat di Karo

Meski permintaan tinggi, pihak toko tetap menjaga sistem penjualan yang rapi dan adil.

Tidak ada layanan jastip atau jalur cepat.

“Belum nerima sama sekali karena untuk semua pembeli diwajibkan inden dulu, terkhusus untuk Antam. Sedangkan yang lokal stok banyak, jadi tidak perlu inden,” kata Argo.

“Banyak dari kalangan ibu rumah tangga, tapi paling dominan pekerja,” ucap dia. 

Terkait cara pemesanan, baik secara langsung di toko maupun online, keduanya cukup seimbang.

Namun, banyak pelanggan lama yang lebih memilih datang langsung.

“Orang-orang lebih senang ke sini langsung karena kadang tidak mau menunggu waktu lama, daripada bolak-balik uangnya dibelikan jenis lain. Katanya, ‘daripada katut tidak dapat apa-apa’,” tutur pria berusia 23 tahun.

Di tengah kabar soal harga emas yang terus naik, penjualan logam mulia justru semakin meningkat.

“Kalau kondisi jual beli pada logam mulia itu cenderung menambah. Dari tahun kemarin sampai hari ini, jadi dalam waktu satu tahun naiknya signifikan. Kalau logam mulia naik terus, peminatnya, sedangkan perhiasan cenderung stabil,” ujar dia.

Baca juga: Harga Emas Terbaru Hari Ini 16 April 2025 di Pegadaian

Ukuran yang paling banyak dicari berkisar antara 10 hingga 25 gram.

Ada juga yang membeli hingga 100 gram, meski jumlahnya tidak banyak.

Namun, tingginya permintaan juga menyebabkan kekosongan stok, terutama untuk ukuran kecil.

“Banyak juga yang cari ukuran kecil, tapi di sini kehabisan stok, jadi harus inden dulu. Mulai pecahan kecil sampai besar kosong. Bukan karena ramai berita, tapi sebelum itu sudah sering kehabisan stok. Makanya waktu ramai di sosmed soal logam mulia, langsung kewalahan,” ujar Argo.

“Untuk pembeli macam-macam, ada yang borong sampai beberapa, tapi kadang ada juga yang beli berat kecil. Selain itu, ada yang beli Antam saja atau digabung borong Antam dan perhiasan. Pokoknya sesuai uang yang dimiliki. Alasannya, daripada disimpan, berkurang untuk belanja dan lain-lain, jadi milih beli emas atau perhiasan,” kata dia. 

Bulan Purnama sendiri memiliki beberapa toko, termasuk yang berada di dalam mal.

Untuk transaksi logam mulia, ia menyebut bahwa toko di dalam mal lebih banyak menyediakan stok.

“Kalau untuk ramai, Alhamdulillah ramai semua,” ujar Argo.

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke